Dampak Kesehatan Lampu CFL Dibanding Dengan Lampu LED



Dampak Kesehatan Lampu CFL Dibanding Dengan Lampu LED
Lampu Fluorescent (CFL) atau yang biasa kita kenal dengan “Lampu Hemat Energi” atau lampu Neon yang sekarang sedang gencar dipasarkan sebagai ramah lingkungan karena mengurangi konsumsi listrik. Memang, penggantian lampu pijar dengan CFL akan sangat mengurangi pemakaian listrik. Tetapi apakah benar seperti itu ? Atau adakah faktor-faktor lain yang diabaikan, terutama menyangkut dengan masalah kesehatan ?




Mercuri
 

Yang paling sering dikutip dari bahaya lampu fluorescent adalah merkuri. Lampu CFL mengandung sejumlah kecil merkuri. Ketika lampu ini dingin, merkuri dalam lampu dalam bentuk cair, tapi sementara lampu beroperasi atau saat lampu panas, sebagian besar merkuri dalam bentuk gas.

Uap merkuri sangat beracun. Bahkan dalam bentuk cair, kontak dengan merkuri dapat mengancam jiwa atau berisiko berat bagi kesehatan. D
osis yang sangat kecil dari merkuri dapat menyebabkan kerusakan parah saluran pernafasan, kerusakan otak, kerusakan ginjal, kerusakan sistem saraf pusat, dan banyak kondisi medis serius lainnya.

Dibuang dengan tidak benar, merkuri dapat mencemari bangunan, tempat pembuangan sampah, sungai, danau sehingga berakibat langsung pada hewan, manusia dan tanaman


Di Amerika Serikat, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) telah mengklasifikasi lampu neon CFL sebagai limbah berbahaya. Dengan klasifikasi seperti itu, lampu CFL tidak akan dikirim ke tempat pembuangan sampah, melainkan harus dikirim ke pusat daur ulang yang akan mendaur ulang lampu CFL dengan aman.  

Tetapi bagaimana dengan di Indonesia ? Saya rasa kita semua belum pernah mendengar suatu tempat khusus yang mendaur ulang lampu jenis ini. Dan tidak ada peringatan dari pabrikan dan pemerintah akan penanganan limbah berbahaya ini.


Sinar UV

Bahaya jangka panjang dari lampu fluorescent adalah radiasi Sinar Ultraviolet (UV) yang dipaparkan oleh lampu. Sebaik apapun sebuah lampu CFL dibuat, sinar UV selalu dikeluarkan. Sinar UV adalah salah satu komponen yang merusak dari sinar matahari yang mencapai permukaan bumi, yang secara langsung dapat merusak jaringan organik dan memicu kanker. Lampu LED tidak menghasilkan sinar UV.




Kedipan dan Kesilauan

Kedipan dan kesilauan dari lampu CFL juga menyebabkan sakit kepala dan mempengaruhi pembelajaran dan kemampuan untuk berkonsentrasi. Meskipun manusia tidak dapat melihat lampu neon berkedip, sistem sensorik pada beberapa individu entah bagaimana dapat mendeteksi kedipan. Sejak lampu fluorescent diperkenalkan pada tempat kerja, ada keluhan tentang sakit kepala/ migrain, ketegangan mata dan ketidaknyamanan mata umum. Keluhan ini telah dikaitkan dengan cahaya dari lampu neon berkedip.

Studi klinis jangka panjang juga menyimpulkan lampu neon di sekolah mungkin terkait dengan banyak masalah akademik dan kesehatan. Sebuah studi 2006 menemukan bahwa siswa di sekolah dengan cahaya alami, bukan lampu neon memiliki tingkat pembelajaran 10% sampai 21% lebih tinggi dan skor tes yang lebih tinggi. Lampu neon dapat memicu sakit kepala, migrain dan gejala fisik lainnya. Banyak anak-anak telah disalahartikan dengan ketidakmampuan belajar, ADD / ADHD, masalah membaca dan disleksia semua karena siswa harus bekerja di bawah lampu neon. Dengan lampu neon, beberapa siswa menunjukkan hiperaktif, kelelahan, lekas marah, dan rendahnya konsentrasi. Masalah ini berdasarkan penelitian, tidak ditemukan pada penggunaan lampu LED.
Led-Murah.blogspot.com. Powered by Blogger.